Magang, satu kata yang mungkin terdengar familiar bagi banyak mahasiswa Vokasi, selain menambah pengalaman tentu saja magang akan menambah koneksi serta membiasakan kita dalam dunia kerja. Kali ini divisi Litbang berkesempatan mewawancarai seorang mahasiswa kearsipan yang telah melakukan magang di ANRI pada Januari 2020 lalu. Wahyu Sakti Adi Wijaya, atau yang akrab disapa mas Sakti ini seperti yang tertulis diatas, telah melakukan magang di lembaga kearsipan paling prestisius di Indonesia, tentu saja ANRI, pria berumur 21 tahun ini selama 1 bulan telah berdinamika di bagian Arsip dibawah Biro Umum ANRI.
Selama melaksanakan magang Sakti telah banyak sekali mendapatkan hal dan pengalaman baru mengenai dunia kearsipan, selama 4 minggu magang, mas Sakti banyak sekali mengurusi berbagai hal, pada minggu pertama mas Sakti berada di unit pengolah arsip aktif dan inaktif, ia belajar mengenai cara penerimaan surat masuk, dari pengolahan surat secara manual menggunakan buku agenda, hingga diproses kedalam aplikasi Sistem Kearsipan Dinamis. Lalu pada minggu kedua sampai minggu ke empat mas Sakti ditempatkan di bagian record center, bersama 7 orang anak magang dari berbagai kampus lain, mereka melakukan pendeskripsian usul musnah, yaitu dari arsip keuangan, arsip anri wilayah hingga arsip hindia belanda, dalam magangnya kali ini mas Sakti juga mengurusi arsip yang terkena banjir, karena waktu itu kebetulan ANRI membuka layanan preservasi dokumen yang terkena banjir.
Nah, tentu saja selama 4 minggu magang banyak sekali pengalaman dan kemampuan baru yang didapatkan mas Sakti, namun secara spesifik kali ini mas sakti menjelaskan bahwa selain pengalaman, skill serta koneksi, magang juga menjadi alat untuk membranding diri sendiri, dalam artian dengan predikat telah melaksanakan magang di instansi prestisius tentu saja akan lahir branding yang baik terhadap mas Sakti. Selain hal-hal diatas mas Sakti juga menekankan bahwa magang adalah bentuk validasi dari apa yang kita pelajari selama kuliah, karena selama magang ia benar benar mengaplikasikan teori dan praktek yang ia pelajari selama kuliah.
Pada akhirnya, mas Sakti berpesan pada kita semua mahasiswa Arsip untuk Magang sebanyak mungkin, ambil semua kesempatan untuk magang, paling minimal dua kali semasa kuliah, karena tentu saja seperti yang telah kita bahas diatas, banyak sekali manfaat dari magang yang kita lakukan, pengalaman, skill, koneksi, branding diri bahkan validasi atas status sebagai mahasiswa kearsipan didapatkan dari magang.
Created By : Bill Laudrix (Litbang HIMADIKA)
0 Comments